Jangan Pernah Katakan Cinta Padaku

Wednesday, October 18, 2017

Image's Source : Google " Vintage Wallpaper "


Jangan Pernah Katakan Cinta Padaku
Jangan pernah katakana cinta kepadaku. Mengapa? Karena aku tak mau dirimu terluka. Mengapa? Memang biarkan kau mengatakan cinta pada siapapun itu, itu hak mu. Dan hak ku juga untuk tidak membalas cinta seseorang. Bukan karena apa apa. Tapi aku tak mau membuat dirimu merasa malu karena kau yang memulainya. Setiap orang berhak mencinta, kepada siapapun. Setiap orang berhak menolak, daripada siapapun. Kau tahu kan cinta itu tak pernah bisa dipaksakan apalagi dibeli? Jika kau mampu memaksanya atau bahkan membeli cintanya, pikirkan kembali apakah itu benar benar cinta.

Jangan pernah katakana cinta kepadaku,
Jika kau sedikit pun tak pernah merindukanku. Jangan pernah katakana rindu kepadaku jika kau sedikitpun tak pernah menghubungiku. Cinta adalah soal bagaimana kita bertahan, bertahan akan berkomunikasi yang kita jalin, siapapun itu jika dunia memberimu waktu, kau tak perlu malu untuk terlebih dahulu menghubungiku ? Tidak masalah bukan? Yah, sama seperti dulu.  Jika kau masih saja memaksakan egomu? Apa jadinya nanti jika kita bertemu setiap saat? Ah, rasanya benar benar membingungkan?  Apakah perlu untuk dirimu selalu beralasan?

Jangan pernah katakan cinta padaku, jika kau tak mau rasakan sakitnya rindu. Ya, rindu. Sesuatu yang bisa membuatmu sakit bukan kepalang. Mengapa? Bukankah rindu yang tak sampai itu menyiksa? Bahkan rindu yang tersampaikanpun bisa saja berbuah sakit,.apalagi yang tak tersampai. Percayalah, aku perlahan merasakannya. Bagaimana dengan dirimu?

Jangan pernah katakan cinta kepadaku,
Karena aku tak mau. Kau bisa saja mencintaiku sampai kapanpun, bahkan apapun itu. Tapi untuk diriku yang kaku ini, aku ingin kau mengartikan sendiri bagaimana perasaanku dengan bahasa tubuhku saat bersamamu. Aku bukan laki laki yang akan menatapmu dalam dalam ketika kau berbicara, yang tak akan mengusap kepalamu ketika kau tertawa. Percayalah aku mengamatimu, mengawasimu. Tak perlu basa basi kutanyakan bagaimana kabarmu, dengan mendengar suaramu saja aku tahu kau baik baik saja. Itu lah mengapa jangan katakan cinta kepadaku karen aku tak mau, aku tak mau mengubah duniamu, canda, dan tawamu, hanya karena aku

“ Maaf ” kataku

“Untuk apa? Kau tidak melaukan kesalahan apapun, hanya diriku yang sudah lelah menunggu ”

Aku hanya terdiam, untuk jawaban dari pertanyaanmu itu menurutku hanya aku saja yang tau.

“ Kita sudahi saja, Aku hanya ingin melihatmu bahagia walau itu bukan denganku ” tutupnya, dan sambungan telepon terputus

Aku pikir, dulu saat kau menyatakan cinta kau benar benar mencintaiku? Tapi, sepertinya kau tidak bersungguh sungguh. Dulu kau mengatakan kau cinta padaku, sekarang? Sepertinya tidak. Tak lagi kudapati dirimu yang menggebu gebu ketika berada di dekatku, bahkan untuk sekedar bertelepon kau sudah sangat mengebu gebu. Yah, Padahal aku hanya butuh sedikit waktu, kaupun sama. Aku sudah berusaha menunggu dan sedikit bersabar, namun sepertinya tidak untukmu.
Aku memang egois, hanya mementingkan keinginanku untuk memilikimu dan tidak memikirkan bahwa kau lelah menunggu. Kukira kau akan bersabar menungguku, tapi sepertinya waktu yang bagiku singkat itu, ternyata tak sesingkat dan sesederhana itu bagimu.

Jangan pernah katakana cinta padaku, karna untukku cinta itu hal yang baru. Yang kutahu, cinta tak perlu diungkakan, cinta terbaca dengan bagaimana kita kepada seseorang yang kita cintai, tapi kembali lagi itu tidak bagimu. Kini kau sudah lelah. Sudah berada di jalan yang menurutmu buntu, dan sekarang kau sedang memutar balik untuk mencari jalan yang lain. Dan akulah jalan buntu itu. Padahal jika kau bisa sedikit bersabar, kuncup yang dulu selalu kausiram kini telah tmbuh merekah
Untukmu kan kutulis bagaimana dirimu bagiku.


Selamat Malam. “Bagaimana kabarmu?”. Aku pernah membca jika air hujan dapat melubangi sebuah batu. Itu dari pepatah yang pernah aku baca. Entahlah, namun jika kauingin tau, akulah batu itu dan kaulah airnya. Selamat kuucapkan kepadamu karna kau telah berhasil memenangkan hatiku.Ya! Aku mencintaimu.Tapi, Apakah kata-kata itu terlambat terucap dariku? Kuharap terlambat tidak ada dalam kamus bahasamu. Terkadng menjadi laki laki ada tidak enaknya, diriku selalu berada pada label " memulai " dan kau " menunggu ". Justru kau yang memulai dulu padahal itu tugasku. Dulu, hujan dengan derasnya mengikis batu, dan sekarang batu yang keras itu telah hancur. Serpihan batu menjadi debu. Jika hujan itu dirimu dan aku debu itu, sekarang adalah giliran debu yang akan terbang menyusulmu, siap tidak siap kita akan turun bersama sebagai hujan. Satu . Maaf sudah membuatmu menunggu "

You Might Also Like

3 comments

  1. Baca tulisan ini asik banget. Keren mas tulisannya :)

    ReplyDelete
  2. tbh, ketawa sendiri bacanya. I mean, bikin refleksi ke diri sendiri. i did something crazty I've never imagined before. I told him I like him. and I didnt have any idea to asking for more. or something about how he feels like. cuma bilang, nggak minta apa-apa, nggak janji apa2. It's true, setiap cewek bisa jadi berhenti dan berbalik arah ketika merasa berlari sendirian. kenapa jadi aing yang curhat wkwkwkwkwk.

    ReplyDelete

Followers

Total Pageviews

Translate